Selasa, 06 Mei 2014

Mantan(ku) Sahabat(ku) [part two]

Kini kehidupan baru sudah menghampiri keenam orang sahabat ini, Alula, Hendi, Filza, Christian, Dito dan Ardi. Kehidupan yang sangat jauh berbeda dengan kehidupan sekolah. Ya, kuliah. Keenam sahabat ini kini berpisah ratusan kilometer jauhnya untuk sama-sama menggapai masa depannya masing-masing. Bertarung di perantauan untuk menjadi sosok yang mereka cita-citakan.

Namun tanpa diketahui satu sama lain, diam-diam Alula ternyata masih menaruh rasa sayang yang besar terhadap Hendi. Aneh memang, dulu Alula menyia-nyiakan Hendi, tapi sekarang justru sebaliknya.
 --------------------------------------------------------------------------------------------- 

Semenjak putus, Hendi dan Alula masih sering bermain bersama dengan 4 orang sahabatnya yang lain pada saat liburan smester, tidak ada yang berubah dari persahabatan Hendi-Alula meskipun sudah pernah menjadi mantan kekasih. Hendi yang memang sebelumnya sudah sering main kerumah Alula tiba-tiba mulai bercerita tentang kehidupan pribadinya. Awalnya tidak mau cerita, tapi karena kebetulan Alula sudah memergoki Hendi yang tengah sms-an dengan wanita lain, Hendi pun tidak bisa mengelak. 

Saat itu Hendi hanya bilang bahwa wanita yang bernama Melia itu hanya sebatas teman dan tidak lebih, tidak ada perasaan apapun. Alula yang penasaran pun akhirnya mencari tau mengenai kedekatan Hendi dengan Melia. Ternyata benar saja, melalui situs jejaring sosial Melia, Alula akhirnya mengetahui bahwa Hendi dan Melia bukan hanya sekedar teman. Mereka sudah sangat dekat seperti layaknya sepasang kekasih. Namun Alula bingung mengapa Hendi tidak pernah menceritakan dan bahkan tidak jujur mengenai hubungannya dengan Melia. 

Beberapa hari setelahnya Hendi mengunjungi Alula lagi, mereka bercerita banyak hal. Dan sempat terbersit di benak Alula untuk menanyakan soal Melia, tapi keinginan itupun tertahan entah kenapa. Alula pun berniat untuk mengecek handphone Hendi untuk melihat kebenaran mengenai kedekatannya dengan Melia. Dan hasilnya nihil. Tidak ada satupun sms atau telepon masuk dari Melia. Bahkan kontak Melia sendiri pun tidak ada di hpnya. Alula curiga bahwa nama kontaknya bukanlah “Melia”, ia pun mengecek satu persatu inbox yang masuk. Namun tetap.. nihil. Aneh.. pikir Alula. 

Akhirnya Ia pun memberanikan diri bertanya. 
“Melia itu sebenernya siapanya lo sih Hen? Gue jadi penasaran deh” 
“yailah gue juga gatau itu dia temennya si X. Kenapa emang?” jawab Hendi 
“ya gapapa sih kemaren gue liat socmednya Melia, ada elonya. Trus juga dia kaya lagi jatuh cinta gitu deh, itu sama lo? Kok lo gabilang2 sih ih parah” tanya Alula santai 
“yah ketauan hahaha. Ya gitu deh la, tadinya gue mau deketin dia tapi gajadi, abis lebay banget. Kata orang-orang juga lebay banget dia. Males gue ntar drama. Ribet” jawab Hendi lebih santai 
“ooooh” 

Dari situ semua misteri terpecahkan. Alula tanpa disadari merasakan suatu kelegaan yang Ia sendiri bingung kenapa harus lega. Setelah itu juga ia bingung kenapa harus sebegitunya ingin tahu tentang percintaan Hendi. Kebingungan-kebingungan yang tak berdasar itulah yang lambat laun menggiring Alula pada suatu keputusan.... bahwa Ia menyayangi Hendi lebih dari seorang sahabat. 
--------------------------------------------------------------------------------------------- 

Kejadian Melia itu akhirnya membuat Hendi dan Alula dekat kembali. Hendi menyadari bahwa ada kecemburuan di hati Alula melihat Ia dengan wanita lain. Alula pun juga menyadari bahwa ternyata Ia tidak rela melihat Hendi dengan wanita lain. Kedekatan Hendi-Alula tidak berujung pada suatu hubungan. Satu sama lain merasa nyaman dengan kedekatan tanpa status tersebut. 

Sampai suatu hari Alula merasa bahwa hubungan tanpa status itu tidak baik untuk dijalaninya. Alula merasa bahwa bisa saja Hendi meninggalkannya dan bersama dengan wanita lain suatu waktu, toh Alula kan bukan siapa-siapanya. Atas dasar itu Alula berbicara empat mata dengan Hendi mengenai kejelasan hubungan mereka. 

Namun ada satu kendala bahwa ternyata sahabat Hendi diam-diam ada yang sangat menyukai Alula. Hendi tidak sampai hati untuk meresmikan hubungannya dan melukai sahabatnya. Alula pun demikian, ia bingung dan tidak mau memaksakan serta merusak persahabatan Hendi. 

Dengan sangat berat hati, mereka pun sepakat untuk tidak berhubungan satu sama lain lagi. Alula lagi-lagi terpuruk. Demi menjaga perasaannya, perasaan Hendi, dan perasaan sahabat Hendi, Alula menghapus semua akses hubungannya dengan Hendi, baik itu messenger maupun social media.
 --------------------------------------------------------------------------------------------- 

Empat bulan berlalu, Alula masih belum bisa melepaskan bayang-bayang Hendi dari dirinya. Meskipun berpisah ratusan kilometer dan walaupun tidak ada lagi akses untuk menghubungi Hendi, Alula masih sering memantau kabar Hendi dengan berbagai cara yang tidak akan bisa Hendi bayangkan. Bahkan hampir semua teman-teman kampus Alula pun sudah sangat paham mengapa Alula masih belum bisa membuka hatinya kepada siapapun. Alula sangat tidak bisa lepas dari Hendi, begitu orang-orang bilang. 

Saat sedang asyik memantau kabar Hendi, Alula terkejut bahwa ternyata Hendi sedang PDKT dengan teman lama Alula yang bernama Maudy. Semakin hari semakin dekat hingga akhirnya Hendi dan Maudy berpacaran. 

Lagi-lagi Alula sakit hati. Sakit yang tak bisa dan tak tahu harus dilampiaskan ke siapa karena Alula sama sekali tidak berhak untuk marah, Alula sadar itu. Berbulan-bulan lamanya Ia pendam rasa sakitnya, namun tak kunjung hilang. Perasaannya terhadap Hendi tetap ada, sekeras apapun Alula mencoba menghilangkannya. 

Setelah setahun sejak peresmian hubungan Hendi-Maudy, Alula mulai bisa menghapus bayang-bayang Hendi dari dirinya. Bahkan Alula sudah bisa membuka hatinya untuk orang lain yang ingin dekat dengannya. Tapi sayang, disaat Ia sudah bisa lepas dari Hendi, Alula dibuat speechless karena Hendi mulai membuka akses hubungannya dengan Alula lagi. Alula yang sudah bisa melupakan Hendi pun terpaksa membuka aksesnya juga. 

Mereka kembali bermain dengan keempat sahabatnya yang lain, tapi ternyata Alula baru mengetahui bahwa Maudy pada saat itu sangat mencemburui Alula. 

Lagi-lagi dicemburui, Alula bingung karena selama ini Alula menutup akses hubungannya dengan Hendi, hanya disaat itu saja Ia berhubungan dengan Hendi, sebelum-sebelumnya bahkan Alula sampai mem-blocked semua socmed Hendi dari akunnya. Tidak ada akses sama sekali. Lambat laun Hendi akhrinya menghubungi Alula. Mengetahui bahwa Ia dicemburui, Alula hanya membalas seperlunya saja. Semakin intensif dan semakin intensif, Alula yang tidak ingin menjadi kambing hitam atas kecemburuan Maudy pun akhirnya memberanikan diri menanyakan hubungan Hendi dengan Maudy. 

“lo sama Maudy gimana sekarang?” tanya Alula 
“udah lama putus kali la..” jawab Hendi 
“hah? Kapan? Duh sorry deh gue gatau..” 
“udah 4 bulanan yang lalu” 

Mendengar pengakuan itu tanpa disadari ada kekhawatiran di diri Alula. Khawatir akan kembali menaruh perasaan terhadap Hendi. Alula berusaha menahan diri untuk tidak menanggapi Hendi karena ia takut, takut akan sakit hati yang sama untuk kedua kalinya. Namun tak bisa dipungkiri, semakin lama Hendi dan Alula semakin dekat dan perasaan yang dulu pernah Ia timbun kini merekah lagi. 

Alula dan Hendi lagi-lagi dekat dan saling jujur soal perasaannya masing-masing. Kali ini Alula tidak berharap banyak karena ada keraguan di diri Alula jika harus menjalani hubungan jarak jauh. Setelah kurang lebih 2 bulan, Alula harus kembali ke perantauan dan meninggalkan Hendi. 

Satu hari sebelum keberangkatannya, Hendi menemui Alula. Pertemuan itu sungguh berbeda, rasanya seperti pertemuan terakhir yang tidak akan pernah bisa terulang lagi. Hendi terus menerus memegang tangan Alula, bahkan sesekali memeluk Alula sambil meneteskan air matanya. Alula berusaha tegar dan tak ingin terlihat sedih karena tak mau membuat Hendi semakin sedih. Berulang kali Hendi berpesan ke Alula untuk selalu menjaga diri. Berulang kali juga Alula mengingatkan Hendi bahwa nanti Alula akan sering meninggalkan Hendi demi kesibukan kuliahnya. Tanpa ragu Hendi menyanggupi peringatan tersebut. Setelah tercapai kesepakatan diantara keduanya, Alula dan Hendi akhirnya resmi berpacaran (lagi). 

Demi menjaga perasaan banyak orang, Alula dan Hendi sepakat untuk merahasiakan hubungan mereka, termasuk dari sahabat-sahabatnya. 

Sebulan berlalu, hubungan mereka mulai diketahui oleh sahabat-sahabat terdekat masing-masing, tidak ada kontra sama sekali. Bahkan sahabat-sahabat Alula di kampus yang selama ini melihat penantian Alula sangat mendukung hubungan tersebut, begitupula sahabat dari Hendi. Alula dan Hendi yang memang diawali dengan persahabatan memang sudah mengenal keluarga satu sama lain. Ayah Hendi sangat menyayangi Alula, bahkan sesekali meminta Hendi untuk menyusul Alula ke kota perantauannya. Sama halnya dengan Ibunda Alula, sejak awal masih menjadi sahabat, Ibunda Alula memang sudah sangat sering memuji sifat dan sikap Hendi yang sopan serta religius. 

Tiga bulan pertama dilewati oleh pasangan Hendi-Alula tanpa rintangan yang berarti. Pernah mengalami perpisahan beberapa kali membuat hubungan mereka semakin mesra. Alula-Hendi sudah sangat mengenal karakter masing-masing, sehingga hubungan yang saat ini mereka jalani sangat menyenangkan. Merasa nyaman satu sama lain, itulah yang dirasakan keduanya setelah beberapa kali berpisah dan melewati begitu banyak halangan untuk bersatu. 

to be continued.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar