Selasa, 06 Mei 2014

Mantan(ku) Sahabat(ku) [part one]

Sabtu sore, rutinitas Hendi terganggu oleh dering telepon dari sahabatnya, Alula. 

“hen, dimana lo? Bantuin gue dong huhuhu..” bisik Alula sambil tersedu-sedu. Mendengar tangisan Alula, tanpa ragu Hendi menjawab, 
“kenapa lagi si Leo?” 

Hendi sudah fasih betul mengenai hubungan Alula dan Leo yang selalu dirundung badai. Hubungan Alula dan Leo sendiri baru menginjak 4 bulan. Sebagai sahabat, Hendi sudah feeling bahwa Leo sudah tidak menyayangi Alula lagi. Perlakuan Leo terhadap Alula sudah sangat menunjukan bahwa Leo sudah sangat tidak ingin bersama dengan Alula, bahkan mungkin sudah memiliki wanita simpanan lain. Tapi melihat Alula yang sangat amat menyayangi Leo, Hendi tidak pernah sampai hati memberitahunya. 

“Hen, Leo minta putus tiba-tiba hu..hu.. gue mau ketemu dia.. temenin gue nemuin dia hen.. hu hu..” 
“yaudah lo dimana sekarang?”
“dirumah, nanti janjian aja di depan komplek lo ya hu hu” “iya udah gausah nangis” ----------------------------------------------------------------------------------------------
Sesampainya di tempat pertemuan, Alula masih belum melihat Hendi. Tak berapa lama muncul Hendi dengan baju tidurnya.

“sorry banget ya Hen ngerepotin. Sekali-sekali kan lo gue repotin” seloroh Alula tegas 
“iyeee, lo gimana ceritanya sih kok bisa gitu” “panjang ceritanya udhlah gausah dibahas, lo minta izin dulu gak sama Bita (pacar Hendi) tadi?”
“ya mintalah” jawab Hendi tegas. 

Di mata Alula, Hendi memang salah satu sosok pria yang sangat menghargai hubungannya. Sangat menghargai wanita yang disayanginya. Sehingga sulit rasanya untuk membuat Hendi berbohong terhadap pacarnya. 

“trus marah gak?” 
“engga...” jawab Hendi santai 

Dari nada suaranya, Alula tau betul kalo Hendi sedang menutupi sesuatu. Alula sudah sejak lama mencium kecemburuan Bita terhadapnya. Alula sendiri bingung mengapa dan apa yang harus dicemburui. Alula dan Hendi termasuk tipe sahabat yang jarang sekali berbicara satu sama lain. Alula sendiri pun merasa tidak pernah menaruh satu rasa pun ke Hendi karena Alula begitu mencintai Leo. 

Awalnya Alula memang sedikit ragu untuk meminta bantuan Hendi karena takut Bita semakin mencemburuinya, tapi demi Leo... semua hal yang tidak mungkin pun Ia lakukan. ---------------------------------------------------------------------------------------------- 

Sesampainya di kediaman Leo, Alula berusaha menghubungi Leo tapi tidak diangkat. Leo pun tak kunjung menampakkan batang hidungnya. 

“lo yakin gak dia ada dirumah?” tanya Hendi 
“yakin, itu ada kok motornya. Lagian ini masih pagi dia gamungkin kemana-mana” 

30 menit berlalu.

Leo masih tak kunjung keluar, Hendi mulai tak tega melihat Alula luntang-lantung di gerbang rumah Leo. Ia pun bergegas turun dari motor dan menggoyangkan gembok ke pagar Leo. Namun tetap tak ada hasil. 

Alula pun mulai geram, ia akhirnya berteriak-teriak memanggil nama Leo. 

15 menit kemudian Leo muncul. Dan Hendi tanpa basa-basi langsung pulang meninggalkan Alula dengan pacarnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------- 

Malam harinya, handphone Hendi berdering. 

Pesan dari Alula : 
Hen! Makasih banget yaaa berkat lo akhirnya gue jadi baikan sama Leo. Thankyou banget pokonya. Sorry juga udah ngerepotin 

Hendi membalas : 
Iya santai aja. Lo tadi ganggu gue main ps tau wooo hahaha 

Mendapat balasan itu, ada satu perasaan yang aneh didalam hati Alula. 
Seorang cowok rela meninggalkan permainan kesukaannya hanya demi nganter sahabatnya nyelesein masalah, gak mandi pula. Tapi itu hanya suatu perasaan yang hanya Alula artikan sebagai salah satu esensi dari persahabatan.
 ---------------------------------------------------------------------------------------------- 

Satu tahun kemudian. 
Singkat cerita Hendi dan Bita putus. Sedangkan Alula dan Leo sudah menginjak hampir 2 tahun pacaran. Selama itu juga Alula mulai merasakan keanehan sikap Hendi terhadapnya. Belum lagi banyak teman Hendi yang sering membicarakan kecocokan antara Hendi dan Alula. 

“yaelah la, ngapain sih masih ama Leo, beda agama juga. Udah si gue rasa lo ujung-ujungnya paling sama Hendi udah cocok banget.” Seloroh Heru saat melihat Alula sedang cemburu terhadap Leo di kelas. 

“la, kenapa sih ga jadian aja sama Hendi? Kalian cocok banget tau, satu bintang basket, satunya lagi bintang kelas.” Seloroh Adam terhadap Alula yang sedang berdiam diri di balkon. 

Mendengar itu semua Alula merasa semakin peka terhadap keanehan sikap Hendi terhadapnya. Alula mulai mencurigai bahwa Hendi menyukainya. Begitupun Leo. Leo mulai sering mencemburui sikap Hendi terhadap Alula. Padahal Alula sendiri sudah sangat menjaga jarak dengan Hendi. Alula bahkan tidak pernah bertegur sapa dengan Hendi di sekolah. Berhubungan pun hanya seperlunya saja, jika Hendi mulai membicarakan topik yang tidak penting, Alula segera menyudahi percakapannya.
 ---------------------------------------------------------------------------------------------- 

6 bulan kemudian.
Alula akhirnya memutuskan hubungannya dengan Leo. Leo kepergok selingkuh dengan teman kampusnya yang baru. Alula merasa sangat amat hancur malam itu... Dan entah mengapa malam itu yang ada dipikiran Alula hanya... ‘telepon Hendi’. 

Telepon pertama ga di angkat. 

Kedua juga ga diangkat. 

Alula semakin terpuruk. Alula bingung harus cerita dengan siapa lagi karena semua sahabat-sahabat perempuannya sudah sangat muak dan tidak menyetujui hubungannya dengan Leo. Hanya saja Alula nekat dan tetap mempertahankan, dengan konsekuensi Alula tidak bisa berbagi keluh kesahnya lagi dengan mereka. Hanya Hendi satu-satunya harapan Alula untuk meringankan bebannya. 

10 menit kemudian handphone Alula bergetar. 
Nama Hendi muncul di panggilan masuknya. 

“Hallo hen..hiks hiks” jawab Alula lirih dan tersedu-sedu 
“hah lo kenapa la?” 
“hen.. gue diselingkuhin hen hu...hu.. gue putus barusan. Hu.. hu.. gue terang-terangan mergokin dia selingkuh hen huaaaa” 
“la udah la jangan dilanjutin lagi, tarik napas dulu.. udah sekarang lo nangis aja ya gausah cerita, gue dengerin.” Jawab Hendi tulus. 

5 menit berlalu.. 
Alula masih belum berhenti menangis. Dan tidak ada sepatah katapun yang keluar dari kedua sahabat ini. Tapi tak lama kemudian tanpa diduga Hendi menyanyikan sebuah lagu untuk Alula. Yang dimana lagu itu menyiratkan pesan bahwa Alula tidak sendiri, dan meminta Alula untuk tidak bersedih lagi. 

Alula semakin terenyuh. 
---------------------------------------------------------------------------------------------- 

Semenjak kejadian telepon itu. Hendi selalu menanyakan kabar Alula. Namun Alula yang masih dibawah bayang-bayang Leo pun merespon Hendi seadanya. Hendi pantang menyerah, Ia selalu ada untuk Alula dikala Alula sedih dan butuh. Tanpa peduli Alula menanggapinya baik atau buruk. Tanpa peduli Alula masih mencintai Leo atau tidak. 

Melihat perjuangan Hendi, ditambah lagi dukungan dari sahabat-sahabat perempuan Alula yang sebelumnya tidak menyetujui hubungannya dengan Leo, Alula akhirnya semakin membuka diri, membuka hatinya untuk belajar menerima Hendi, meskipun sangat sulit. Lambat laun Hendi dan Alula pun semakin dekat. Kabar kedekatan mereka sudah mulai terdengar ke seluruh penjuru sekolah tanpa terkecuali. Tidak ingin melewatkan kesempatan, Hendi pun menyatakan perasaannya kepada Alula, dan menembaknya saat acara pensi di sekolah. Alula yang sebelumnya sudah feeling akan hal ini pun bingung. Bingung karena masih belum bisa menerima Hendi seutuhnya, bingung karena masih belum bisa melupakan Leo sepenuhnya. Namun melihat semua opini sahabat-sahabat perempuannya, Alula tidak ingin mengecewakan sahabat-sahabatnya lagi, Ia pun akhirnya menerima Hendi... sebagai pacarnya. 
---------------------------------------------------------------------------------------------- 

Baru satu minggu menjalin kasih, rintangan akan hubungan Alula-Hendi pun sudah sangat banyak. 
Alula baru benar-benar mengetahui bahwa begitu banyak sekali wanita yang menyukai kekasihnya, Hendi. 

Ujian pertama datang dari wanita-wanita yang menyukai Hendi, yang ternyata adalah orang-orang disekeliling mereka berdua. Alula terkejut mengetahui siapa-siapa saja yang menyukai Hendi, karena sebagian besar atau bahkan semua wanita tersebut adalah orang yang Alula kenal. Merasa tidak enak Alula pun ingin mundur, namun sekali lagi Hendi mencegahnya. Hendi meyakinkan Alula bahwa yang menyukai itu mereka, bukan Hendi. 

Rintangan pertama selesai. 

Dua minggu menjelang, ujian baru pun menghampiri. 
Bita, mantan kekasih Hendi berulah. Alula paham betul apa yang ada dipikiran Bita mengenai dirinya. Namun Bita tak sepenuhnya mengerti bahwa Alula pun tak sepenuhnya menyayangi Hendi, karena yang Ia sayangi hanya satu, Leo. Bita mencaci Alula habis-habisan. Sekali lagi Alula ingin mundur. Namun Hendi dengan sangat tegas menolak. 

“kamu tuh apaansih, ngapain dengerin dia. Kamu taugak dia udah gada haknya ngurusin dan ikut campur sama hubungan aku. Dia aja punya pacar setelah 2 minggu putus aku gak ngomel kok, gak rese juga. Masa sekarang aku mau bahagia juga gaboleh. Kamu mau nurutin egoisnya dia?” kata Hendi tegas. 

Mendengar itu sekali lagi Alula pun akhirnya bertahan. 

Tiga hari menjelang sebulanannya Alula-Hendi, Alula berencana membelikan 2 buah cupcakes untuk merayakannya. Selain untuk sebulanan, Alula juga ingin sekaligus menumbuhkan perasaannya terhadap Hendi. Selama hampir sebulan pacaran, Alula selalu memberitahu Hendi manakala Leo menghubunginya. Ya, Leo masih sangat sering menghubungi Alula. Bahkan, masih nekat untuk tiba-tiba bertandang kerumah Alula dengan membawakan coklat. 

Alula yang sedang belajar mencintai Hendi pun sedikit goyah. Tapi sekali lagi Alula bertahan. Ia tidak mau jatuh dilubang yang sama. 

Menjelang satu bulan, perasaan itu belum timbul juga. Dan Leo semakin agresif untuk meminta Alula kembali. Alula bingung. Bingung karena ia merasa sangat amat jahat terhadap Hendi. Bingung karena ia juga tak mau kembali dan jatuh ke lubang yang sama oleh Leo. Setelah berbicara empat mata dengan salah satu sahabat Alula yang juga sahabat Hendi, Ardi. Alula akhirnya memutuskan untuk menyudahi hubungannya dengan Hendi. Tepat satu hari sebelum sebulanan, Alula minta putus. Meskipun Hendi sempat menolak, Alula tetap keukeuh dan pada akhirnya... putus. Begitu juga dengan Leo, tak lama setelah Alula memutuskan hubungan dengan Hendi, Leo resmi berpacaran dengan wanita yang dulu kepergok selingkuh dengannya, Indri. 

to be continued.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar